
Semarang, PSSIjateng.com – Asprov PSSI Jateng sangat serius dalam hal upaya meningkatkan kemampuan SDM dibidang perangkat pertandingan, terbukti tahun ini menggelar program Kursus Pengawas Pertandingan Jawa Tengah 2025. Kegiatan ini dilaksanakan pada 21 – 25 Mei 2025, bertempat di Hotel Siliwangi, Kota Semarang. Sebanyak 44 calon peserta kursus Pengawas Pertandingan dari berbagai daerah di Jawa Tengah turut ambil bagian dalam program ini.
Pada pelaksanaan kursus ini, PSSI menugaskan para Instruktur yang akan menyampaikan materinya dalam bentuk teori dan praktek. Ditunjuk selaku Instruktur Utama adalah Ronny J Suhatril, yang merupakan FIFA/AFC Match Commissioner. Serta sebagai Instruktur SIAP (Sistem Infomasi Administrasi PSSI) adalah Agus Hanifuddin.
Melalui kursus ini, para peserta diyakini akan memiliki pemahaman atas kinerja dan keterlibatannya pada suatu pelaksanaan pertandingan sepakbola. Selama pelaksanaan kursus, selain materi teori di kelas, panitia pelaksana juga menyiapkan Stadion Jatidiri sebagai sarana yang akan digunakan dalam mendukung sesi praktek, yang tujuannya adalah untuk mengenalkan suatu infrastruktur venue pertandingan sepakbola yang ideal.

Dalam sambutannya Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, mengharapkan dari pelaksanaan kursus ini akan semakin banyak muncul Pengawas Pertandingan yang handal dalam hal operasional pertandingan dan tentu memiliki intergritas dalam profesinya ini. Serta memperoleh pengetahuan melalui wawasan yang diberikan oleh Instruktur selama kursus ini berlangsung. “Dengan hadirnya Instruktur yang telah kita ketahui memiliki pengalaman level internasional ini, kita berharap para peserta akan mampu menyerap ilmu yang sangat berharga. Hal lain yang perlu menjadi perhatian bahwa seorang Pengawas Pertandingan dalam keterlibatannya pada suatu pertandingan tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan dan pemahaman, tetapi juga harus memiliki kecakapan personal dan mampu mengawal serta menerapkan peraturan atau regulasi dengan benar. Ini semua merupakan langkah serius PSSI Jawa Tengah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki” terang Yoyok Sukawi.
