
Semarang, PSSIJateng.com – Sebuah langkah penting dalam pengembangan Kepelatihan sepakbola Jawa Tengah resmi digelar mulai 19 – 24 Desember 2025. Kursus ini diikuti 30 peserta yang dilaksanakan di BP Diksus / BP2KLK, Kota Semarang, Jawa Tengah. Pada pelaksanaan kursus ini, PSSI menugaskan Coach Educator yang memberi materi dalam bentuk teori dan praktek. Ditunjuk selaku Coach Educator adalah Khusnul Yaqin. Serta dibantu oleh M. Irfan, Febrianto Tri Cahyo, dan Andreas Tri sebagai Assisten Coach Educator.
Untuk sesi teori dilaksanakan di BP Diksus / BP2KLK, kemudian untuk sesi praktek dilaksanakan di Lapangan Balasuga, Kota Semarang. Sekretaris PSSI Jateng Purwidyastanto, mengatakan kursus pelatih tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelatih-pelatih sepakbola yang ada di Kabupaten / Kota di Jawa Tengah yang selama ini belum bersertifikat nasional.



Melalui pengembangan dan peningkatan SDM Pelatih, kedepan PSSI Jateng berharap mendapatkan hasil pembinaan yang baik dan benar. “Dengan terus mengembangkan dan memberikan perhatian pada sumber daya pelatih, kita berharap kedepan akan menghasilkan pemain-pemain berkualitas dari Jawa Tengah, tentu melalui sebuah proses yang tidak singkat”, kata Purwidyastanto
PSSI Jawa Tengah memiliki harapan agar melalui kursus ini para peserta diharapkan mampu terlibat dalam pembinaan anak-anak usia dini dan usia muda melalui praktek yang sesungguhnya pada sekolah-sekolah sepakbola serta akademi yang menaunginya. “Melalui keilmuan yang telah diperolah dan pemahaman yang didapat serta teknik yang tepat ditambah sharing pengalaman yang dimilikinya, diharapkan akan mampu mengawal talenta-talenta muda berbakat yang saat ini ada menjadi pemain berkualitas dengan teknis dasar bermain bola yang benar”, lanjut Purwidyastanto.
Lebih lanjut kepada peserta kursus kepelatihan ini diharapkan semakin mampu berkembang untuk meningkatkan keilmuan dan memenuhi persyaratan administrasi kepelatihannya. PSSI Jateng mendorong pelatih yang sudah memiliki lisensi D untuk nantinya dapat upgrade sertifikasinya pada jenjang berikutnya, yaitu lisensi C dan seterusnya. “Kita fasilitasi melalui penyelenggaraan kursus seperti saat ini. Sekali lagi kita menyadari dengan memperhatikan aspek SDM kepelatihan yang benar, akan berdampak bagi penguatan pondasi dalam pengembangan sepakbola”, pungkas Purwidyastanto dihadapan para peserta kursus.



